Mata Uang Emerging Asia Pulih Kembali, Won Catat Penguatan Terbesar
Thursday, April 18, 2024       14:56 WIB

Ipotnews - Mata uang emerging market Asia memulihkan sebagian kerugian, Kamis, dengan won Korea Selatan mencatat penguatan terbesar, karena greenback mengkonsolidasikan kenaikannya dengan investor perlahan-lahan beradaptasi terhadap ekspektasi suku bunga AS yang akan tetap lebih tinggi dalam waktu lebih lama.
Membantu mendongkrak mata uang negara-negara berkembang adalah komentar dari dialog keuangan trilateral pertama yang diadakan Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan, Rabu, dengan ketiga sekutu tersebut setuju untuk "berkonsultasi erat" mengenai pasar valuta asing.
Won melonjak lebih dari 1% dan peso Filipina menguat 0,3% versus dolar AS, dengan kedua mata uang tersebut mencatat persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 21 Maret, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (18/4).
Ringgit Malaysia dan dolar Singapura mengikuti kenaikan masing-masing terapresiasi 0,3% dan 0,1%.
Emerging market terpukul minggu ini, dengan mata uang kawasan masih mendekati titik terendah dalam beberapa bulan, setelah investor global menyesuaikan kembali spekulasi mengenai waktu pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve, karena data Amerika yang solid dan pernyataan pengambil kebijakan mengindikasikan bahwa perang melawan inflasi belum selesai.
"Ini mungkin bukan Plaza Accord 1985 tetapi pernyataan G7 yang mengomentari pergerakan mata uang rasanya cukup baik untuk menciptakan psychological resistance bagi USD," kata Christopher Wong, analis OCBC .
Rupiah menguat 0,3% setelah menghentikan kejatuhan tajam selama dua hari berturut-turut. Rupiah kehilangan lebih dari 2% setelah komentar petinggi the Fed menambah daya tarik safe haven dolar dan memicu risiko aksi jual.
Pasar obligasi Indonesia dengan imbal hasil yang tinggi juga kehilangan daya tariknya karena volatilitas mata uang dan spread yang sangat tipis terhadap pasar dolar, sehingga pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan mulai menaikkan suku bunga.
Analis Barclays memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga ketika menggelar pertemuan untuk meninjau setting kebijakan pada 24 April, dalam upaya menahan laju penurunan rupiah.
"Kami pikir kenaikan suku bunga kemungkinan akan memiliki nilai lebih dalam hal efek sinyalnya dibandingkan dampak langsungnya terhadap rupiah. Pemangkasan suku bunga kemungkinan hanya akan dimulai pada kuartal pertama 2025," kata analis Barclays.
Di India, rupee sebagian besar diperdagangkan mendatar sementara saham di Mumbai naik 0,6%. Negara ini akan memulai pemilu terbesar di dunia, Jumat, dengan hampir satu miliar orang berhak memilih 543 anggota parlemen. Melawan tren penguatan, baht Thailand turun 0,1%. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, May 01, 2024 - 10:53 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ELIT
Wednesday, May 01, 2024 - 10:48 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of DFAM
Wednesday, May 01, 2024 - 10:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBPE
Wednesday, May 01, 2024 - 10:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CAKK
Wednesday, May 01, 2024 - 10:39 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BMSR
Wednesday, May 01, 2024 - 10:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BDKR
Wednesday, May 01, 2024 - 10:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AMAG
Wednesday, May 01, 2024 - 10:22 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of EXCL
Wednesday, May 01, 2024 - 10:18 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBNI
Wednesday, May 01, 2024 - 10:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASII